Selasa, 05 Februari 2008

Pria Tua Perkosa ABG

-Modus Tawarkan Bonceng Motor-

KOTABUMI - Ini peringatan keras bagi para remaja yang sering bepergian sendiri, jangan mudah menerima tawaran baik dari orang tak dikenal.
Gara-gara menerima tawaran baik untuk membonceng, Keni (nama samaran) mengalami nasib apes. Keni (15) warga Sri Basuki Kabupaten Lampung Utara diculik orang tak dikenal hingga menderita lahir batin. Korban merupakan nak baru gede (ABG) yang hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 1 SD tidak kuasa menahan derita yang menimpa hidupnya.
Betapa tidak, mahkota kebanggan yang kelak akan dipersembahkan pada suami sah melalui ikatan suci perkawinan ternyata telah dirampas seorang bapak yang telah sudah bau tanah secara biadab. Lantas bagaimana kronologis kejadiannya? Penuturan korban di RUSR Kotabumi saat melakukan visum, kejadian bermula saat korban pulang dari rumah saudaranya di kampung tempel Kotabumi Kelurahan Cempedak Rabu (30/1) sekitar pukul 16.00 WIB sedangkan jarak rumahnya dari tempat saudaranya mencapai 2 Km.
Kata Korban, baru sekitar 1 KM perjalanan tiba-tiba ada seorang bapak tua yang rambutnya sudah memutih mengendarai sepeda motor menghampiri dan menawarkan jasa untuk mengantarkan pulang dengan alasan pelaku tahu persis letak rumah korban. Setelah korban naik motor, ternyata korban di bawa ke gubuk daerah Bonglai Kecamatan Abung Barat Kabupaten Lampung Utara di tengah hutan.

Tragedi Di Papua


Mayat Hangus dibakar Warga.

Banyak Juga Pelajar yang Minta Gambar Porno

-Pengakuan Kriminal-

Laporan: Wahyu Safitri/Editor: Safwanto/Editor Up Date: Wawak GX
BANDARLAMPUNG– Migdad alias Mirdad (20) warga Jl. Yos Sudarso Gg. dr. Agus No.23 Panjang menjadi daftar hunian baru hotel prodeo Poltabes Bandarlampung. Ia berurusan dengan aparat berwajib karena dugaan melakukan penyebaran gambar porno melalui ponsel.
Mirdad diamankan dari sebuah counter celullar yang terdapat di lantai dasar Mall Kartini, Kamis (31/1). Bersama tersangka turut diamankan barang bukti (BB) satu set komputer lengkap dengan CPU sebagai alat kejahatan yang digunakan tersangka. Penangkapan itu sendiri masih berkaitan dengan gelaran Operasi Multi Krakatau 2008.
Modus yang dilakukan tersangka bukan dengan menjual dalam bentuk piringan CD, seperti yang umumnya dijual di pasaran. Penjelasan polisi, tersangka melakukan peredaran gambar porno dengan cara menyuntik atau memasukkan video porno dalam HP konsumennya.
Kepada pemeriksa, tersangka mengaku baru dua bulan menjalani bisnis haramnya. Diakuinya, meski tak setiap hari mendapat konsumen, namun ia bisa mendapatkan keuntungan besar di setiap minggunya. “ Nggak setiap hari juga, banyak yang minta disuntik film porno, tapi untuk setiap minggu bisa sepuluh orang saya dapat konsumen. Uangnya lumayan,” ujarnya.







Selengkapnya Click http://rakyatlampung.com/mod.php?mod=publisher&op=viewcat&cid=1&min=10

Enam Tersangka Dengan 22 BB Motor




---Residivis Kambuhan Diberi Timah Panas---
Laporan: Wahyu SafitriEditor: Safwanto/Editor Update: Wawak GX
BANDARLAMPUNG- Gerah dituding lamban menangani maraknya kasus curanmor, Poltabes Bandarlampung langsung unjuk gigi. Untuk membuktikan bahwa selama ini mereka bekerja keras, kemarin (4/2) aparat Reskrim menggelar ekspos kasus.
Dalam ekspos yang langsung dilakukan Kapoltabes, Kombes Pol Ahmad Syauqie, dihadapkan kepada wartawan 6 orang tersangka dengan barang bukti (BB) sebanyak 22 unit kendaraan roda dua. Sejumlah motor ini adalah hasil pencurian kawanan tersebut, selama periode waktu antara Desember 2007 hingga Januari 2008.
Mereka adalah Marjuli bin Cikdin (24), warga Desa Piabung Padang Cermin, Lampung Selatan (Latan). Ia merupakan tersangka curanmor di Jl. Cut Mutia, Dinas Koperindag Provinsi Lampung medio Desember 2007. Kemudian Tubagus Herli Wahyu bin Juheri (24), warga Desa Sanggih, Padang Cermin Latan, tersangka curanmor di Jl. Perintis Kemerdekaan Tanjungkarang Timur (TkT) tanggal 23 Desember 2007.



Karena Kecapaian “Begituan”, Saya Kebablasan Tidur

-Pengakuan Kriminal-
Laporan: Wahyu Safitri/Editor: Safwanto/Editor Update: Wawak GX
BANDARLAMPUNG– Rasyid (30), seorang sopir truk, dibekuk polisi. Warga Jl. Ir. Sutami, Kampung Ganepo, Campang Raya, Tanjungkarang Timur (TkT) ini ditangkap setelah lima kali mencabuli anak tetangganya yang masih ABG (Anak baru gede).
Semula perbuatan Rasyid tak diketahui. Belangnya terungkap ketika ia tertangkap basah pihak keluarga Keni (16), saat tertidur di kamar ibu korban. Ia terlelap kecapaian setelah menggarap wanita muda yang ironisnya adalah anak teman dekatnya sendiri.
Pencabulan itu terjadi lima kali, sejak Minggu (17/1) lalu. Kemudian berlanjut Sabtu (23/1), Senin(25/1), Kamis(29/1) dan terakhir Jumat (1/20 kemarin. Keterangan tersangka, ia menggarap korban dirumahnya sendiri. Masuk melalui jendela kamar, dan kemudian meluluhkan hati korban dengan rayuan dan iming-iming akan dinikahkan. Jika menolak, pelaku juga pernah mengancam korban.
Kepada Rakyat Lampung tersangka mengaku kalau hal tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka. Bapak satu anak ini mengaku sudah sebulan menjalin kasih atau berpacaran dengan korban. ”Saya memang pacaran dengannya dan saya melakukan itu atas dasar suka sama suka, nggak pernah dipaksa sekalipun,” ujarnya membela diri.
Kata dia, daya pikat korban meluluhkan hatinya. Itu pula yang membuatnya lupa sudah berstatus suami wanita lain. ”Saya memang teman kerja bapaknya, dan saya tahu jam-jam bapaknya nggak ada di rumah atau sudah tidur. Saat itulah dengan cara mengetuk jendela kamar, lalu dibukakannya hingga akhirnya kami berbuat,” bebernya.

Selengkapnya Clickhttp://rakyatlampung.com/mod.php?mod=publisher&op=viewcat&cid=1

“Jika mencuri barang murah, saya pikir tidak dilaporkan”

-Pengakuan Kriminal-
Laporan: Wahyu Safitri/Editor: Safwanto/Editor Update :Wawa’k GX
BANDARLAMPUNG– Suhaimi (19), warga Jl. dr. Harun II Gg. Sukun Kotabaru, Tanjungkarang Timur (TkT) diciduk polisi. Ia ditangkap dengan sangkaan melakukan pencurian alat-alat masak. Bersama tersangka diamankan 3 unit panci, 1 buah katel, 1 wajan sebagai barang bukti kejahatannya.
Korbannya, Suminarto (39), tetangganya sendiri. Dari pencurian yang terjadi kisaran pukul 02.30 WIB itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp100 ribu. Modusnya, dengan cara melompati pagar dan merusak pintu dapur. Menariknya, ketika berada di dalam, tersangka tak mau mengambil barang-barang mewah dan bernilai tinggi. Ia hanya focus pada peralatan memasak dan alat dapur. Kenapa?
Dalam pemeriksaan tersangka mengakui terang-terangan hanya mengincar peralatan dapur. Alasannya cukup unik. ”Saya memang belum cukup berani mengambil barang yang lebih mahal. Saya piker, kalau yang dicuri barang-barang murah, yang punya rumah nggak bakal menanggapi. Tapi tahunya dilaporkan ke polisi juga,” akunya di kantor polisi.
Lanjut tersangka, ia berencana akan menjual barang curiannya ke tukang loak. Tapi apes, belum lagi ia melakukan tawar menawar harga, aksi pelaku tercium polisi. Pukul 11.00, tersangka diringkus polisi.

Selengkapnya Click>>http://rakyatlampung.com/mod.php?mod=publisher&op=viewcat&cid=1

Sabtu, 02 Februari 2008

Untung Togel Lebih Besar dari Narik Becak

-Pengakuan Kriminal-

Laporan: Wahyu Safitri/Editor: Safwanto

BANDARLAMPUNG– Jauh-jauh datang dari luar kota, di sini ternyata jadi pengedar togel. Demikian gambaran prilaku Bambang Prayitno (41), seorang penarik becak yang diamankan di Poltabes Bandarlampung sebagai tersangka pengedar judi jenis togel (totok gelap).

Bambang adalah warga asal Dusun Jayan, Desa Bagoharko, Ngadirojo Jawa Timur (Jatim), yang tertangkap kemarin pukul 13.30 WIB saat berada di Jl. Teuku Umar, tepatnya di dekat Depot Jamu Cak Umar. Bambang tertangkap tangan saat sedang mengecerkan jualannya tersebut. Dari tangannya, petugas mengamankan barang bukti 4 lembar nomor pasangan, 1 spidol dan uang senilai Rp58 ribu.

Dalam pemeriksaan, Bambang mengaku baru dua bulan menekuni bisnis haramnya tersebut. Ia mengaku nekat jual togel karena penghasilannya sebagai tukang becak tak mencukupi. “Istri dan anak saya di kampong, sementara saya bertahan hidup di sini. Karena penghasilan narik becak nggak cukup makanya saya nekad jual togel, “ ujar bapak tiga anak ini.

Begitu sulitnya ia dengan masalah ekonomi dibuktikannya kalau hingga kemarin, selama satu tahun berada di Bandarlampung, ia tak memiliki tempat tinggal. “Saya mangkalnya ya di dekat Pasar Gintung dan kalau tidur di becak atau disekitarnya, “ tambahnya.

Selengkapnya Click http://www.rakyatlampung.com/mod.php?mod=publisher&op=viewcat&cid=1

Jumat, 01 Februari 2008

Jambret Kalung Bocah Untuk Hadiah Anak

-Pengakuan IRT Dalam Penjara-

Laporan: Wahyu Safitri/Editor: Safwanto

BANDARLAMPUNG- Mengaku hanya tergiur dan ingin memiliki kalung emas untuk hadiah anak, seorang ibu rumah tangga (IRT), nekad menjambret seorang bocah balita. Namun belum sempat melarikan diri, aksinya keburu kepergok warga setempat. Hanya karena fisiknya yang perempuan, wanita berpostur ceking ini selamat dari aksi amuk massa.
Adalah Ria (28), warga Jl. RE. Martadinata Gg. Pemuda No.03 Gedung Pakuon Telukbetung Barat (TbB), sejak kemarin, menjadi daftar hunian baru hotel prodeo Polsek Telukbetung Barat (TbB). Ria diamankan polisi terkait dengan penjambretan sebuah kalung emas seberat 2 gram milik seorang bocah bernama Jesika (4), warga Jl. RE. Martadinata PPI Lempasing Sukamaju TbB, Minggu (27/1). Sebagai bukti kejahatan dari tangan pelaku diamankan barang bukti sebuah kalung emas seberat 2 gram.
Kejadian tersebut terjadi di PPI Lempasing, tepatnya pukul 17.00 WIB. Saat itu korban ikut dengan sang ibu Julaika (26), yang akan membeli ikan di pasar tersebut. Keasyikan memilih-milih ikan, Julaika terlupa dengan anaknya, “Anak saya saya biarkan main di tempat sekitar, sementara saya beli ikan. Saat itu, saya sempat lihat sedang main dengan seorang anak. Saya nggak nyangka, kalau akhirnya anak saya diajak ke tempat agak sepi oleh wanita,” beber Julaika di Mako Polsek.
Adapun modus yang dilakukan tersangka saat itu yaitu dengan merayu untuk diajak ke tempat yang sedikit sepi dari lokasi awal. Ketika itu, korban diiming-imingi makanan snack. “Anak saya ternyata menolak. Mungkin ini yang membuatnya kesal dan nekat. “Seketika itu pula anak saya menjerit dan menangis. Saya baru tersadar setelah mendengar tangisannya. Lalu saya menuju ke arah suara dan anak saya menceritakan hal tersebut, “ tambahnya.



Selengkapnya Click http://rakyatlampung.com